
4 Pemain yang Mungkin Menggantikan Son Heung-Min di Tottenham
Mansion Sports - Setelah sepuluh tahun penuh dedikasi dan prestasi gemilang, Son Heung-min resmi mengakhiri kariernya bersama Tottenham Hotspur.
Pemain asal Korea Selatan tersebut pergi dengan status legenda klub, meninggalkan jejak yang tak hanya diukur dari jumlah gol semata, melainkan juga dari ikatan emosional dan loyalitas luar biasa yang ia bangun selama membela panji Spurs di London Utara.
Dengan torehan 173 gol untuk Tottenham—menjadikannya pencetak gol terbanyak kelima sepanjang masa klub—dan 127 gol di Premier League yang menempatkannya dalam jajaran 20 besar top skor sepanjang masa liga, Son berpamitan lewat catatan manis.
Kemenangan Spurs di final Liga Europa yang digelar di Bilbao menjadi perpisahan sempurna, mengantar Son ke fase baru dalam hidupnya dengan penuh rasa pencapaian dan kebanggaan.
Kini, perhatian beralih pada langkah yang akan diambil Tottenham dalam menghadapi era pasca-Son.
Meski mereka telah mempermanenkan status Mathys Tel dari Bayern Munich sejak awal musim panas, kepergian Son tampaknya akan memaksa klub kembali ke pasar transfer untuk memperkuat lini depan mereka.
Tantangan Besar Mencari Pengganti Son yang Tak Tergantikan
Mencari pengganti langsung untuk Son Heung-min bukan perkara mudah. Ia bukan hanya pencetak gol ulung, tetapi juga ikon emosional yang keberadaannya begitu berarti bagi klub dan penggemar.
Di pasar transfer saat ini, hampir tidak ada sosok yang mampu menggantikan peran tersebut secara setara.
Meski demikian, Tottenham memiliki beberapa opsi penyerang yang bisa dipertimbangkan untuk mengisi kekosongan di lini serang.
Baca Juga: “LAFC Selangkah Lagi Datangkan Son Heung-min dari Tottenham”
Randal Kolo Muani: Fleksibilitas dan Potensi Tinggi
Randal Kolo Muani sempat dikaitkan dengan Tottenham pada Januari lalu, namun memilih bergabung dengan Juventus untuk sisa musim 2025–26.
Penyerang asal Prancis tersebut tampil impresif di Serie A dengan mencetak delapan gol dari 16 penampilan.
Namun, hingga kini Juventus belum mencapai kesepakatan dengan Paris Saint-Germain untuk mempermanenkan statusnya.
PSG kabarnya menghargai Kolo Muani di angka €60 juta (sekitar £52,2 juta), namun terbuka untuk opsi pinjaman dengan kewajiban pembelian.
Meskipun sang pemain cenderung ingin bertahan di Turin, ketidakpastian dari pihak Juventus membuka peluang bagi Tottenham untuk masuk dalam persaingan.
Beberapa laporan bahkan menyebut bahwa Spurs telah menghidupkan kembali minat mereka pada penyerang berusia 26 tahun itu.
Dengan gaya bermain fleksibel yang dimiliki Kolo Muani, ia dinilai cocok dengan pendekatan pelatih Thomas Frank yang kerap sukses mengembangkan pemain dengan karakter serupa.
Iliman Ndiaye: Opsi Serbaguna untuk Gantikan Son dan Maddison
Tottenham tak hanya kehilangan Son, tetapi juga harus kehilangan James Maddison yang mengalami cedera lutut serius dan diperkirakan akan absen dalam jangka waktu lama.
Dengan absennya Dejan Kulusevski juga, kebutuhan akan sosok kreatif di lini tengah menjadi mendesak.
Dalam situasi ini, Iliman Ndiaye dari Everton muncul sebagai alternatif menarik. Meski bukan pengganti langsung bagi Son maupun Maddison, Ndiaye menawarkan fleksibilitas tinggi yang dapat dimanfaatkan dalam sistem taktis Thomas Frank.
Musim lalu, ia mencetak sembilan gol di Premier League dan tampil impresif selama pramusim.
Dikenal sebagai dribbler ulung yang sulit dihentikan dan rajin membantu pertahanan, Ndiaye bisa menjadi investasi cerdas sebelum klub-klub besar Eropa lainnya bergerak.
Tottenham bisa memanfaatkan peluang ini untuk merekrutnya sebelum banderol sang pemain melonjak tinggi.
Rodrygo: Perekrutan Bintang yang Mengesankan
Jika Tottenham ingin membuat pernyataan besar di pasar transfer, nama Rodrygo dari Real Madrid patut dipertimbangkan.
Penyerang internasional Brasil tersebut diperkirakan akan meninggalkan ibu kota Spanyol musim panas ini setelah penampilan yang kurang menonjol di ajang Piala Dunia Antarklub.
Meskipun Arsenal dan Liverpool disebut sebagai peminat utama, Spurs sejauh ini hanya dikaitkan secara terbatas dengan pemain berusia 24 tahun tersebut.
Kendati peluangnya tampak kecil, mengingat sejarah Tottenham yang jarang merekrut pemain dengan status bintang global, bukan tidak mungkin mereka mencoba untuk mematahkan tradisi itu.
Dengan kabar bahwa Spurs siap mengeluarkan dana sebesar £60 juta untuk Morgan Gibbs-White, kemampuan finansial mereka tidak bisa diremehkan.
Namun, apakah mereka bersedia memenuhi permintaan harga Real Madrid—yang awalnya mematok €90 juta (£78,6 juta)—dan juga gaji tinggi sang pemain, masih menjadi pertanyaan besar.
Rodrygo sendiri mungkin lebih memilih bergabung dengan klub lain yang lebih mapan dalam kompetisi Eropa.
Rafael Leão: Solusi Jangka Panjang dan Simbol Baru Era Frank
Nama Rafael Leão juga patut masuk dalam radar Tottenham. Penyerang asal Portugal ini sempat mencapai puncak performa saat membawa AC Milan meraih Scudetto pada musim 2021–22 dan meraih penghargaan MVP Serie A.
Namun, sejak saat itu, performanya diliputi inkonsistensi meskipun ia tetap menunjukkan potensi luar biasa.
Situasi Leão di Milan belakangan ini tampaknya membaik sejak kedatangan Massimiliano Allegri sebagai pelatih baru.
Pemain berusia 26 tahun itu bahkan menyatakan bahwa “segalanya telah berubah” sejak diasuh oleh Allegri. Kendati demikian, belum ada banyak spekulasi transfer terkait masa depannya.
Dengan kontraknya yang masih panjang dan kebahagiaannya di Milan, Rossoneri kemungkinan akan meminta harga tinggi.
Namun, jika Spurs benar-benar ingin mencari pengganti Son yang bisa menjadi ikon baru di era Thomas Frank, Leão adalah sosok yang layak dipertimbangkan. Ia memiliki kecepatan, kekuatan, dan daya rusak luar biasa dalam transisi, kualitas yang sangat cocok untuk Premier League.
Kesimpulan: Tantangan Berat Mengawali Era Baru Tanpa Son
Tottenham kini memasuki babak baru tanpa kehadiran Son Heung-min, sosok yang telah menjadi jantung klub selama satu dekade terakhir. Kepergiannya menyisakan tantangan besar, baik secara taktis maupun emosional.
Namun, dengan strategi transfer yang tepat dan keberanian untuk berinvestasi pada talenta kelas dunia, Spurs bisa membangun kembali kekuatan mereka dan menyongsong era baru di bawah kepemimpinan Thomas Frank.
Opsi-opsi yang tersedia menunjukkan bahwa Tottenham memiliki peluang untuk tidak hanya mengisi kekosongan yang ditinggalkan Son, tetapi juga memperkuat skuad mereka secara keseluruhan.
Namun waktu dan ketepatan dalam mengambil keputusan akan menjadi kunci bagi Spurs dalam merespons kepergian salah satu pemain terhebat dalam sejarah klub.